Posted by : Nacoola generation
Sabtu, 12 Mei 2012
Efek 3D tidak terlalu mengesankan, yang terlihat hanyalah gambar
bayang-bayang apabila kepala sedikit bergerak. Bahkan, banyak penonton
yang sakit kepala saat melihat tayangan 3D tersebut. Pada
bioskop-bioskop IMax, efek 3D memang masih ada, namun hanya untuk
film-film pendek. Tidak ada 3D untuk feature film yang berdurasi 90
menit atau lebih. Tampaknya kondisi ini akan segera berubah.
Semakin
banyak produsen dan studio film yang memproduksi film baru mereka
tidak hanya dalam 2D, tetapi juga dalam format 3D. Bahkan, studio film
Pixar dan DreamWorks menerapkan 3D sebagai standar film animasi
mereka, seperti pada film terbaru mereka Bolt dan Monsters vs. Aliens.
Teknologi
dan teknik film 3D kini sudah jauh berbeda dari teknik yang
diaplikasikan pada 57 tahun yang lalu. Ada 4 cara kerja yang umum untuk
menampilkan film 3D, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
1. XPAND
Teknologi
ini dulunya bernama nuvision dan bekerja dengan sebuah lensa pengatur
cahaya dan proyektor. Gambar diproyeksikan secara bergantian untuk
mata kiri dan kanan. Lensa pengatur cahaya yang dikendalikan melalui
inframerah dan dioperasikan dengan baterai akan mengurangi cahaya pada
masing-masing mata, terutama pada saat sebuah gambar tidak harus
terlihat oleh mata tersebut. Lantaran bekerja tanpa polarisasi,
teknologi ini dapat menggunakan jenis layar apa saja.
Kelebihan : Tidak pakai layar perak
Kekurangan : Kacamata mahal dan kepala tidak boleh miring
2. Real D
Kekurangan : Kacamata mahal dan kepala tidak boleh miring
2. Real D
Proyektor
akan menampilkan gambar secara bergantian melalui Z-Filter ke sebuah
layar perak. Proyektor ini akan mengubah cahaya untuk masing-masing
mata dengan menggunakan polarisasi sirkular. Kacamata hanya untuk
melewatkan cahaya yang sesuai.
Kelebihan : Kepala boleh miring
Kekurangan : Memerlukan layar perak
3. Dolby 3D Digital Cinema
Kekurangan : Memerlukan layar perak
3. Dolby 3D Digital Cinema
Sebuah
color filter yang berputar akan mengganti panjang gelombang pada
gambar-gambar yang diputar secara bergantian untuk masing-masing mata.
Sebuah kacamata interferensi akan menyaring semua panjang gelombang,
kecuali yang sengaja dihasilkan untuk masing-masing mata.
Kelebihan : Tidak harus menggunakan layar perak
Kekurangan : Perlengkapan mahal
4. Proyeksi ganda dengan polarisasi
Kekurangan : Perlengkapan mahal
4. Proyeksi ganda dengan polarisasi
Dua
proyektor sekaligus, masing-masing untuk mata kiri dan kanan, akan
mengirim cahaya dengan polarisasi berbeda secara bersamaan ke layar
perak. Kacamata hanya untuk melewatkan gambar yang telah ditentukan
untuk mata tersebut.
Kelebihan : Brightness tinggi
Kekurangan : Kepala tidak boleh miring
Kesimpulan :
Kekurangan : Kepala tidak boleh miring
Kesimpulan :
Film dengan feature
3D memang tengah marak dan selalu ramai dibicarakan. Teknologi 3D
memang masih mahal untuk home theater. Namun, begitu film-film 3D
bermunculan dalam format Bluray, player yang dibutuhkan pun bakal
terjangkau oleh pasar. Jadi, setiap orang dapat menikmati tayangan
film 3D secara optimal di rumah.
Cara Kerja 3D :
Kacamata
ini membuat gambar pada film bioskop dan televisi seperti adegan 3
dimensi yang terjadi tepat di depan anda. Dengan objek bergerak keluar
masuk layar dan seolah menuju ke arah anda, dan tokoh jahat yang
bergerak keluar untuk menangkap dan meraih tangan anda.
Kacamata
3D membuat anda merasa bagian dari adegan film, tidak hanya seseorang
yang duduk disana menonton adegan tersebut. Mengingat alat ini
mempunyai nilai entertainment yang tinggi, anda akan terkejut betapa
sederhananya sebetulnya kacamata 3D ini.
Manusia
lahir dengan dua buah mata dan sistem penglihatan binocular yang
sangat luar biasa. Untuk objek dengan jarak lebih dari 20 kaki (6 – 7
meter), sistem binocular membuat kita mudah menetukan seberapa jauh
jarak objek tersebut secara akurat. Sebagai contoh.
Jika
ada beberapa objek di depan, kita akan dengan mudah mengetahui objek
mana yang lebih jauh dan objek mana yang lebih dekat, serta seberapa
jauhnya jarak objek tersebut dengan kita. Apabila anda melihat dunia
dengan sebelah mata tertutup, anda akan tetap dapat memperkirakan jarak,
namun keakuratan perkiraan jarak akan menurun.
Untuk
melihat seberapa besar perbedaannya, mintalah seorang teman untuk
melemparkan bola dan coba untuk menangkap bola tersebut sementara
sebelah mata anda tertutup.
Juga
coba pada ruangan yang sedikit cahaya atau pada malam hari. Pada
kondisi ketersediaan cahaya sedikit, perbedaan akan semakin terlihat.
Akan lebih sulit untuk menangkap bola hanya dengan sebelah mata terbuka
di banding kedua mata terbuka.