Posted by : Nacoola generation
Selasa, 14 Agustus 2012
Aura merah gelap, selain menggambarkan sifat merah
yang menggebu dan emosional, gelapnya bisa berarti orang itu pendendam dan
serakah. Sebaliknya, jika warna merahnya cerah, ia bisa bermakna kekuatan,
kegembiraan, keberanian. Bahkan bisa berarti keramah-tamahan atau cinta murni,
yang ditunjukkan oleh warna merah muda.
Aura jingga gelap, juga bermakna kurang baik. la bisa
berarti ketidakmampuan mengendalikan emosi, atau memanjakan diri secara berlebihan.
Sebaliknya, jingga cerah dan jernih, bisa bermakna suka kerapian,
bersosialisasi dan terbuka.
Kuning gelap menggambarkan ketidak-jujuran. Akal dan
kecerdikannya mengarah kepada tipu muslihat. Kuning keruh dan kabur, bermakna
kemalasan. Tapi sebaliknya, orang-orang yang beraura kuning jernih, memiliki
sifat-sifat intelektual dan penuh pertimbangan. Bahkan kuning yang sangat cerah
dan jernih mengarah kepada logika spiritual yang bagus.
Hijau gelap bermakna kecemburuan. Jika bercampur
keruh, bermakna iri, dengki, tidak jujur, dan khianat. Sedangkan hijau cerah
dan jernih mengarah kepada kasih sayang, belas kasihan, humanistik, dan penuh
simpati kepada orang lain. Orang yang memiliki warna hijau keabu-abuan bersifat
suka berkhayal, atau sedang dalam suasana depresi mental.
Biru gelap dan muram bermakna penyesalan mendalam.
Biru terang berarti kesetiaan, pengabdian, imajinatif, Idealisme, kecerdasan
dan kebijaksanaan.
Nila gelap tidak peduli kepada sesama. Introvert
alias tertutup. Sedangkan nila terang menggambarkan kepedulian yang tinggi, tanggungjawab,
kesadaran spiritual.
Ungu gelap bisa berarti dalam kondisi lemah dan
sedang menjurus ke kondisi sakit. Atau bisa juga bermakna angkuh dan
ceremonial. Ungu cerah menggambarkan perikemanusiaan, kebangkitan spiritual,
intuitif.
Sedangkan warna putih menggambarkan sifat-sifat perfeksionis,
kemanusiaan, keselarasan, idealisme tinggi, kesempurnaan dan kesadaran
spiritual yang mendalam.
Apalagi jika
warna putihnya menjurus ke jernih, ia menunjukkan pada kesempurnaan spiritual.
Sebagaimana selalu digambarkan pada tokoh-tokoh spiritual atau keagamaan. Ada lingkaran cahaya di
sekitar wajah yang disebut sebagai 'halo'.
WAJAH BERCAHAYA
·
Orang-orang
Beriman : Aura Putih QS. Al hadiid
57:12
·
Orang-orang
Kafir : Gelap Gulita QS. Yunus 10:27
·
Tipikal
manusia : Cahaya
Berlapis-lapis QS. An Nuur 24:35
Cahaya Al-Qur’an Menyimpan energi besar
QS.
Al hadiid 57:12
(yaitu) pada hari
ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka
bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka…
QS.
Yunus 10:27
….seakan-akan
muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka
itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
QS.
An Nisa’ 4:174
Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad
dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang (Al Quran).