Posted by : Nacoola generation
Selasa, 25 Oktober 2011
Manfaat
lilin tidak hanya digunakan sebagai alat penerang. Lilin juga juga bisa
dijadikan tools untuk menerangkan pikiran serta membawa seseorang
menatap ke lawan bicaranya. Hal itu terbukti dan telah diteliti oleh
guru besar Ilmu Kedokteran Jiwa Universitas Udayana, Bali, Luh Ketut
Suryani. Ketut menunjukkan itu dalam sebuah acara di Tea Addict Jakarta
kemarin. Dia dan dua koleganya Prof. Hoyt Edge dari Rollins
College-Florida dan Prof. Bob Morris dari University Edinburgh, Inggris,
menggunakan meditasi lilin untuk membuktikan kemampuan spirit seseorang
dalam meditasi bisa mempengaruhi orang lain. Meditasi lilin itu
digunakan untuk menghilangkan kesan subyektif dan merupakan hasil
pengalamannya berguru dengan dua orang peneliti di AS dan Inggris itu.
Umumnya
orang menggunakan musik, udara atau benda lainnya untuk memusatkan
pikiran,. tutur wanita yang telah menekuni dunia meditasi sejak umur 14
tahun itu. Lilin digunakan sebagai media atau alat bantu untuk
memusatkan pikiran. Menurutnya, nyala lilin membantu memudahkan
orang-orang untuk berkonsentrasi dan juga memusatkan pikiran.
Karena
nyala lilin itu sesuatu yang nyata dan dipengaruhi oleh alam ketimbang
kita harus memikirkan sebuah titik imajiner atau untuk mencari-cari
musik ketika ingin berkosentrasi,. imbuh wanita pengembang hypnoterapi
dan hypnosis itu. Meditasi membuat orang mampu mengasah kepekaan dan
mampu menyampaikan keinginannya pada orang lain. Bahkan lewat terapi
lilin membantu memberikan rasa tenang dan juga penyembuhan.
Lilin
bisa membuat anda menyampaikan apa yang anda rasakan pada orang yang
jauh sekalipun tanpa harus menyebut namanya berulang .ulang,. imbuh
wanita yang akrab disapa Suryani itu. Meditasi lilin juga membantu
proses penyembuhan bagi orang-orang yang banyak mengalami stres, susah
tidur, bahkan untuk orang- orang yang mengalami persoalan mental seperti
rendah diri dan malu bergaul.
Meditasi
lewat nyala lilin akan mampu membantu membuka pintu hati kehidupan
karena meditasi mengajarkan kita untuk memandang bukan dengan mata
melainkan dengan hati,. tuturnya. Suryani menambahkan, meditasi lilin
tidak membutuhkan orang agar mengosongkan pikiran mereka untuk
berkonsentrasi. Tetapi seseorang itu hanya butuh untuk memusatkan
pikirannya pada nyala lilin dan merilekskan pikiran.
Tetap
terjaga tidak ada istilah untuk mengosongkan pikiran atau harus tidak
memperdulikan sekitar kita. Kita tetap mendengar semua yang ada
disekeliling kita, tetapi kita tetap memusatkan pikiran kita dan melihat
ke dalam jiwa,. tuturnya. Dijelaskannya meditasi menggunakan lilin,
sebaiknya menggunakan lilin dengan warna selain putih. Sebab jika lilin
yang digunakan putih bisa mengurangi konsentrasi. Saya lebih suka
menggunakan lilin yang merah, sebab ketika menutupkan mata tidak ada
rasa melihat bayangan putih yang membekas dimata,. terangnya. Meditasi
lilin memang baru populer. Setiap orang diharuskan untuk duduk tegak
dengan kepala yang juga tegak tetapi rileks. Kemudian dia diharuskan
untuk melihat nyala lilin dan memusatkan konsentrasi tanpa kedip ke
nyala lilin, selain itu, berusaha untuk mengendalikan nyala lilin dengan
perasaan.
Kalau
bisa jangan mengedipkan mata. Jadi ketika mata sudah mulai terasa lelah
maka tutup mata dan kemudian biarkan dan rasakan otot mata menjadi
rileks.. Jelasnya nyala lilin yang ada di hadapan kita akan berubah
bentuk sesuai dengan energi dan juga tergantung dengan bentuk
konsentrasi seseorang. Kemudian tutup mata, setelah mata merasa rileks,
tahap selanjutnya adalah merasakan udara yang keluar masuk lewat rongga
hidung. Selanjutnya adalah membiarkan kita menyampaikan keinginan kita.
.Kita bisa menyampaikan jika kita memang ingin bertemu dengan anak atau
dengan orang tua kita misalnya. Maka akan ada jalinan telepati yang
tersampaikan. itu juga tergantung dengan kemampuan orang lain menerima
telepati itu,. terangnya.
sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/03/susah-tidur-gunakan-lilin.html#ixzz1bncWG6qM