Posted by : Nacoola generation
Sabtu, 26 November 2011
Jakarta, Sudah
menjadi rahasia umum kalau antara kakak dan adik sering terjadi
pertengkaran. Tapi sebenarnya ada hal-hal tertentu yang bisa menjadi
pemicu pertengkaran.
Pertengkaran yang terjadi antara kakak dan adik kadang bisa membuat orangtua stres dan senewen. Untuk menghindari kondisi ini orangtua sebaiknya mengetahui hal-hal apa saja yang bisa memicu pertengkaran, seperti dikutip dari Parenting, Rabu (16/11/2011) yaitu:
1. Kompetisi
Anak-anak sebenarnya memperhatikan bagaimana orangtua memperlakukan anak-anaknya satu sama lain. Jika mereka berpikir ada perlakuan yang berbeda tanpa mendasar maka hal ini bisa memicu kompetisi tersendiri antara kakak dan adik. Perlakuan yang berbeda seperti menghabiskan lebih banyak waktu atau lebih sering melakukan kegiatan tertentu dengan salah satu anak.
2. Bertengkar untuk mendapat perhatian
Terkadang pertengkaran yang terjadi berada dalam jarak dekat dengan orangtua untuk mendapatkan perhatiannya. Salah satu anak bermain sebagai korban untuk mendapatkan perhatian lebih besar.
3. Saling berebut mainan
Meski sudah dibelikan masing-masing mainan, terkadang kakak adik masih bisa bertengkar saling berebut mainan. Hal ini karena anak belum terlalu bisa menghargai barang-barang milik saudara kandungnya.
4. Salah satu bertingkah seperti bos
Anak yang lebih tua kadang diberi tugas untuk mengawasi adiknya, tapi tanpa disadari perilakunya kadang seperti bos sehingga si adik menganggap ada ketidakadilan sehingga memicu pertengkaran.
5. Bercanda dengan kekerasan
Seringkali cara anak-anak yang lebih tua bercanda dengan adiknya sama seperti ia bermain dengan teman sebayanya, sehingga tak jarang si adik merasa kakaknya terlalu kasar seperti ada kontak fisik.
6. Bercanda yang saling meledek
Pertengkaran tidak hanya dipicu oleh kekerasan fisik, tapi bisa juga akibat serangan verbal atau yang dimulai dari ledek-ledekan. Jika tidak dihentikan kondisi ini bisa membuat kakak dan adik bertengkar dengan fisik seperti saling memukul.
Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengatasi pertengkaran anak-anaknya sesama saudara kandung, yaitu:
Jangan menyelesaikan masalah secara langsung (to the point), anak-anak terutama remaja membutuhkan waktu untuk menemukan solusi bagi dirinya sendiri.
Jika salah satu anak ada yang merajuk (manja) setelah bertengkar, maka biarkan saja dan dengarkan segala keluh kesahnya.
Cobalah untuk meluangkan waktu bersama dengan setiap anak secara sendiri-sendiri, hal ini akan sangat bermanfaat bagi orangtua untuk bisa mengenal lebih jauh karakteristik dari setiap anaknya.
Membuat beberapa peraturan yang telah disepakati bersama-sama untuk menghindari pertengkaran.
Memberi penghargaan atau pujian jika anak-anaknya bisa melalui beberapa harinya tanpa bertengkar.
(ver/ir)
Pertengkaran yang terjadi antara kakak dan adik kadang bisa membuat orangtua stres dan senewen. Untuk menghindari kondisi ini orangtua sebaiknya mengetahui hal-hal apa saja yang bisa memicu pertengkaran, seperti dikutip dari Parenting, Rabu (16/11/2011) yaitu:
1. Kompetisi
Anak-anak sebenarnya memperhatikan bagaimana orangtua memperlakukan anak-anaknya satu sama lain. Jika mereka berpikir ada perlakuan yang berbeda tanpa mendasar maka hal ini bisa memicu kompetisi tersendiri antara kakak dan adik. Perlakuan yang berbeda seperti menghabiskan lebih banyak waktu atau lebih sering melakukan kegiatan tertentu dengan salah satu anak.
2. Bertengkar untuk mendapat perhatian
Terkadang pertengkaran yang terjadi berada dalam jarak dekat dengan orangtua untuk mendapatkan perhatiannya. Salah satu anak bermain sebagai korban untuk mendapatkan perhatian lebih besar.
3. Saling berebut mainan
Meski sudah dibelikan masing-masing mainan, terkadang kakak adik masih bisa bertengkar saling berebut mainan. Hal ini karena anak belum terlalu bisa menghargai barang-barang milik saudara kandungnya.
4. Salah satu bertingkah seperti bos
Anak yang lebih tua kadang diberi tugas untuk mengawasi adiknya, tapi tanpa disadari perilakunya kadang seperti bos sehingga si adik menganggap ada ketidakadilan sehingga memicu pertengkaran.
5. Bercanda dengan kekerasan
Seringkali cara anak-anak yang lebih tua bercanda dengan adiknya sama seperti ia bermain dengan teman sebayanya, sehingga tak jarang si adik merasa kakaknya terlalu kasar seperti ada kontak fisik.
6. Bercanda yang saling meledek
Pertengkaran tidak hanya dipicu oleh kekerasan fisik, tapi bisa juga akibat serangan verbal atau yang dimulai dari ledek-ledekan. Jika tidak dihentikan kondisi ini bisa membuat kakak dan adik bertengkar dengan fisik seperti saling memukul.
Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengatasi pertengkaran anak-anaknya sesama saudara kandung, yaitu:
Jangan menyelesaikan masalah secara langsung (to the point), anak-anak terutama remaja membutuhkan waktu untuk menemukan solusi bagi dirinya sendiri.
Jika salah satu anak ada yang merajuk (manja) setelah bertengkar, maka biarkan saja dan dengarkan segala keluh kesahnya.
Cobalah untuk meluangkan waktu bersama dengan setiap anak secara sendiri-sendiri, hal ini akan sangat bermanfaat bagi orangtua untuk bisa mengenal lebih jauh karakteristik dari setiap anaknya.
Membuat beberapa peraturan yang telah disepakati bersama-sama untuk menghindari pertengkaran.
Memberi penghargaan atau pujian jika anak-anaknya bisa melalui beberapa harinya tanpa bertengkar.
(ver/ir)