Posted by : Nacoola generation
Kamis, 13 September 2012
Direktur Marem Jepara Lilo Sunaryo, Kamis (24/3), mengatakan, Marem dan masyarakat tetap menolak pembangunan PLTN. Sikap dan penolakan itu akan disampaikan ke DPR bersama Greenpeace dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dalam waktu dekat.
Gabungan masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) itu akan meminta DPR tidak menyetujui pembangunan PLTN di Indonesia. Mereka juga mendesak pemerintah untuk mendanai penelitian energi alternatif. Selama ini pemerintah telah mengalokasikan dana untuk penelitian nuklir Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), maka sekarang pemerintah harus mengeluarkan dana untuk penelitian energi alternatif.
”Masih banyak energi alternatif di Indonesia yang belum banyak dimanfaatkan, seperti panas bumi, angin, air, dan surya. Tentu saja harus dengan dana yang optimal, tidak setengah-setengah,” katanya.
Rencana pembangunan PLTN di Pulau Bangka hingga kini juga belum dapat dipastikan. Namun, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah mengusulkan pinjam pakai hutan lindung 850 hektar di Kabupaten Bangka Barat.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Eko Maulana Ali di Pangkal Pinang, Kamis, mengatakan, studi kelayakan rencana itu baru akan dimulai tahun ini. Studi tanggung jawab Batan. ”Kami di sini hanya membantu saja. Sekarang masih terlalu jauh menyatakan PLTN akan dibangun, kapan dan di mana,” ujar Gubernur. (HEN/RAZ)
http://cetak.kompas.com/read/2011/03/25/03450395/warga.tolak.pltn.dibangun.di.jepara
Kamis, 13 September 2012 14:52