Posted by : Nacoola generation
Senin, 01 Oktober 2012
Juga,
Jakarta dinilai terletak
di kawasan rawan gempa bumi.
VIVAnews
- Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi Pemerintahan,
Teguh Juwarno, menggulirkan lagi wacana pemindahan ibukota dari Jakarta.
Menurut salah satu Ketua Partai Amanat Nasional ini, Jakarta cukup dibebani
sebagai pusat perdagangan dan keuangan.
"Itu
kan gagasan sudah lama," kata Teguh kepada VIVAnews.com, Senin, 26 Juli
2010, "Gagasan agar Ibukota negara ditempatkan di wilayah tengah
Indonesia." Wilayah tengah itu dibayangkan PAN terletak di Pulau
Kalimantan.
"Saya
kira ini sebenarnya gagasan lama yang harus kita hidupkan lagi. Harus kita
munculkan lagi di rapat-rapat Komisi II," kata Teguh.
Alasan
pemindahan, kata Teguh, pertama, karena kondisi macet di Jakarta yang semakin
parah. Kedua, jika pemindahan dilakukan ke Kalimantan, tentu akan lebih aman
dari gempa bumi. Menurut Peta Gempa 2010 yang dilansir pemerintah beberapa
waktu lalu, Jakarta termasuk daerah yang rawan gempa. "Soal gempa ini,
memperkuat juga gagasan pemindahan ke Kalimantan."
Teguh
menyatakan akan mengkaji prosedur perubahan itu. Kalau konstitusi mengatur
ibukota negara harus di Jakarta, Teguh menyatakan, itu bisa disiasati dengan
membuat aturan ibukota pemerintahan di tempat lain. "Biar nanti seperti
Kuala Lumpur dan Putrajaya," kata Teguh.
Kemacetan
lalu lintas di Jakarta diperkirakan telah membawa kerugian sebesar Rp17,2
triliun setiap tahun. Estimasi itu merupakan hasil penelitian Dinas Perhubungan
Jakarta pada 2009. Saat ini, pemerintah mengupayakan pembangunan mass rapid
transit di Jakarta dan membangun jalan-jalan baru.
Kemacetan
ini membuat iring-iringan pengawalan mobil untuk pejabat negara kerap menjadi
kecaman warga. Bahkan, iring-iringan Presiden juga ikut diprotes seorang warga
melalui surat terbuka di harian nasional. (kd)
http://politik.news.viva.co.id/news/read/166816-macet--politisi-pan-usul-ibukota-dipindahkan