Posted by : Nacoola generation
Senin, 01 Oktober 2012
Kendari
(ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indoesia Sulawesi Tenggara, Marwan Aidid
menilai sebagian besar tayangan infotainmen positif. "Sekitar 60 persen
tayangan infotainmen positif, dan 40 persen negatif terutama informasi yang
disampaikan seperti kawin-cerai dan perselingkuhan yang cenderung mendorong
penonton untuk melakukan perbuatan yang sama," katanya, di Kendari, Senin.
Menurut
dia, tayangan positif itu berupa hiburan, misalnya menonton kecantikan dan
kegagahan para artis yang ditayangkan. Selain itu, acara seremonial seperti
perjalanan haji para artis, berniali positif untuk ditonton.
"Itu
menghibur, jadi penonton mendapat manfaat tayangan," kata mantan anggota
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sultra ini.
Sedangkan
keburukan tayangan infotainmen terdapat dalam materi informasi yang disajikan,
yang banyak menceritakan kejelekan orang lain, membicarakan hal-hal tercela,
mempergunjingkan orang lain dan yang berpotensi besar menimbulkan fitnah.
Jadi,
kata dia, yang diharamkan
adalah isi tayangan infotainmen, bukan tayangan itu secara keseluruhan,
apalagi infotainmen adalah produk yang bisa dikemas secara baik.
"Saya
hadir dalam pertemuan pengurus MUI di Jakarta yang mengeluarkan fatwa yang
dipersoalkan pihak media itu, padahal yang diharamkan hanya isi tayangan
infotainmen, dan silakan kemas program acara ini agar santun dan
berakhklak," kata Marwan.(*)
(ANT-178/M008/R009)
Editor:
Ruslan Burhani
COPYRIGHT
© 2010
http://www.antaranews.com/berita/1281370526/mui-sultra-60-persen-tayangan-infotainment-positif